Pseudocode: "Resep Rahasia" Program Sederhana Ala Anak APHP SMK1 Kedawung Sragen ๐Ÿ‘ง✨๐ŸŒฑ

Halo Sani's Bloggers! Apa kabar anak-anak APHP SMK Negeri 1 Kedawung yang kece-kece? Kali ini kita akan bahas satu hal keren yang sering muncul di dunia pemrograman, tapi jangan khawatir, ini enggak melulu soal coding yang bikin pusing kok.

Kita mau kenalan sama Pseudocode!

Pseudocode Itu Apa Sih? (Analoginya Kayak Bikin Sambal!)





Bayangin kalian mau bikin Sambal Bawang yang pedasnya nampol di lab APHP. Sebelum benar-benar ngulek cabai, pasti kalian punya Resep atau Langkah-Langkah di kepala, kan?

  1. Siapkan bahan (cabai, bawang, minyak, garam).

  2. Goreng cabai dan bawang sebentar.

  3. Ulek cabai dan bawang.

  4. Tambahkan garam.

  5. Koreksi rasa.

  6. Sajikan.

Nah, Pseudocode itu mirip banget sama Resep ini!

Pseudocode (dibaca: pseudo-kode) adalah deskripsi langkah-langkah dalam algoritma yang ditulis menggunakan bahasa manusia (bahasa Indonesia, Inggris, atau campur-campur) tapi dibuat sedekat mungkin dengan struktur bahasa komputer.

Kenapa Penting?

Karena ini adalah jembatan antara ide kita (bahasa manusia) dan bahasa pemrograman (bahasa mesin). Sebelum nulis kode beneran (seperti C++, Python, atau Java), kita bikin draft dulu pakai pseudocode biar alur logikanya jelas dan gampang dicek kesalahannya. Jadi, kita enggak langsung "main nyemplung" ke coding!


3 Struktur Utama Pseudocode

Sama seperti Resep Masakan yang ada Judul, Bahan, dan Cara Membuat, Pseudocode juga punya 3 bagian utama yang biasanya dipakai:

  1. Judul (Header): Nama programnya apa.

  2. Deklarasi (Declaration): Daftar "bahan-bahan" atau variabel yang akan dipakai. Variabel ini bisa berupa angka (integer, real), teks (string), atau kondisi benar/salah (boolean).

  3. Implementasi (Implementation) / Deskripsi: Langkah-langkah atau "cara membuat" algoritmanya, ditulis berurutan dari awal sampai akhir.

Tips Santai:

  • Gunakan kata kunci bahasa Inggris yang umum di pemrograman (misalnya: INPUT, OUTPUT, IF-THEN-ELSE, WHILE, FOR).

  • Tulis satu langkah per baris.

  • Gunakan indentasi (jorokan ke dalam) untuk blok perintah seperti IF atau FOR agar mudah dibaca.


Contoh Nyata di APHP SMK Negeri 1 Kedawung Sragen

Jurusan APHP pasti sering berurusan dengan pengolahan hasil pertanian, misalnya membuat produk turunan. Kita ambil contoh sederhana: Menentukan jumlah bahan baku utama untuk produksi keripik singkong berdasarkan target berat total yang diinginkan.

Dalam produksi, biasanya bahan baku utuh (misalnya singkong segar) memiliki Rendemen (persentase hasil yang bisa diolah, setelah dikupas, dibersihkan, dll). Anggap rendemen singkong APHP adalah 60% (berarti, untuk 100 kg singkong utuh, hanya 60 kg yang bisa jadi keripik).

Skenario Program: Menghitung Kebutuhan Bahan Baku Singkong

Elemen ProgramAnaloginya di Dapur APHP
InputTarget Keripik (misalnya 10 kg)
ProsesPerhitungan: $\text{Bahan Baku} = \frac{\text{Target Keripik}}{\text{Rendemen}}$
OutputKebutuhan Singkong Segar (kg)

Pseudocode-nya:

Cuplikan kode
JUDUL: Hitung_Kebutuhan_Singkong_APHP

DEKLARASI:
    Target_Keripik : Real      # Berat keripik yang diinginkan (dalam kg)
    Rendemen       : Konstan Real = 0.60 # Rendemen singkong (60% atau 0.60)
    Bahan_Baku     : Real      # Berat singkong segar yang dibutuhkan (dalam kg)

IMPLEMENTASI:
    OUTPUT "Masukkan Target Berat Keripik Singkong (dalam kg): "
    INPUT Target_Keripik

    # Proses perhitungan
    Bahan_Baku = Target_Keripik / Rendemen

    # Menampilkan hasil
    OUTPUT "----------------------------------------------------"
    OUTPUT "Untuk menghasilkan " Target_Keripik " kg Keripik Singkong,"
    OUTPUT "Diperlukan " Bahan_Baku " kg Singkong Segar (Bahan Baku)."
    OUTPUT "----------------------------------------------------"

Penjelasan Santai:

  1. DEKLARASI bilang ke komputer: "Hei, kita butuh tiga 'wadah' data nih. Dua buat angka berkoma (Real), satu angka rendemen udah kita tentuin nilainya $0.60$."

  2. INPUT seperti kita bertanya ke operator: "Mau bikin berapa kg keripik, Bos?"

  3. Bahan_Baku = ... ini adalah proses "masak"-nya. Perhitungan yang kita gunakan untuk mendapatkan hasil.

  4. OUTPUT seperti kita mencatat hasilnya di papan tulis atau label: "Selesai dihitung, kebutuhan bahan bakunya sekian."

Nah, Pseudocode ini step-by-step banget, kan? Kalau sudah oke, programmer tinggal pindahkan baris demi baris ini ke bahasa pemrograman yang sesungguhnya (misalnya Python), dan jadilah program sederhana untuk membantu efisiensi produksi di APHP!

Jadi, Pseudocode ini bukan cuma buat anak IT, tapi juga buat kita yang ingin proses kerja lebih terstruktur, efisien, dan logis. Selamat mencoba!


Mau lihat lebih dekat kegiatan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen? Cek video ini: Belajar mengelola hasil pertanian yang berkualitas; SMKN 1 Kedawung Sragen. Video ini memberikan gambaran tentang kompetensi unggulan dan kegiatan di SMKN 1 Kedawung Sragen, termasuk pengolahan hasil pertanian, yang relevan dengan contoh pseudocode dalam artikel.




Komentar